JURNALMALUKU – Dalam upaya mendukung program nasional pengurangan sampah dan mendorong pengembangan ekonomi sirkular, Panitia Hari Besar Gerejawi (PHBG) Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Sejahtera berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) membentuk Bank Sampah Unit (BSU) yang diberi nama TERAS (Tanimbar Eco Recycle Sustainable Service).
Kegiatan peluncuran BSU ini diawali dengan senam kebugaran bersama yang digelar di Terminal Angkot Pasar Omele, Saumlaki, Sabtu (7/6/2025). Turut hadir dalam kegiatan ini Penjabat Sekretaris Daerah KKT Brampi Moriolkosu, S.H., Kapolres Kepulauan Tanimbar AKBP Umar Wijaya, S.I.K., M.H., Asisten Administrasi Umum Poli Matitaputty, Kepala Bidang Kebersihan DLH Frets Y. Watutamata, serta Ketua Majelis Jemaat GPM Sejahtera, Pdt. Mario Lawalata.
Pembentukan BSU TERAS juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan PHBG dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni, sekaligus menandai perluasan pelayanan jemaat dalam bidang lingkungan hidup di tahun 2025.
Kepala Bidang Kebersihan DLH KKT, Frets Y. Watutamata, menjelaskan bahwa pembentukan Bank Sampah Unit menjadi salah satu strategi kunci dalam pengurangan sampah di tingkat masyarakat.
“Yang dibentuk hari ini adalah Bank Sampah Unit milik Jemaat GPM Sejahtera dalam skala kecil setingkat desa. Kalau setiap RT, RW, atau desa memiliki Bank Sampah, tentu akan memberi dampak nyata terhadap pengurangan sampah, terutama sampah plastik,” ujarnya.
Menurut Watutamata, Bank Sampah memiliki fungsi utama dalam mendorong pengurangan sampah langsung dari sumbernya, yaitu rumah tangga. Oleh karena itu, DLH KKT terus mendorong pembentukan unit-unit baru di berbagai wilayah serta memberikan dukungan berupa pelatihan, pendampingan, dan bantuan peralatan.
Dalam kegiatan ini, DLH KKT juga menyerahkan satu unit tong komposter serta dua buku panduan tentang pengelolaan bank sampah dan ekonomi sirkular kepada pihak pengelola BSU TERAS.
Lebih lanjut, Watutamata menekankan pentingnya peran edukatif Bank Sampah dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
“Bank Sampah tidak hanya berfungsi secara ekonomi, tetapi juga menjadi pusat edukasi. Warga diajak memilah sampah, mengurangi sampah organik, dan mendaur ulang sampah plastik menjadi produk bernilai,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa mekanisme kerja Bank Sampah mencakup tahapan sosialisasi, pemilahan, penyerahan, penimbangan, pencatatan, hingga pembayaran kepada nasabah berdasarkan hasil penjualan sampah yang terkumpul.
Sebagai bagian dari kegiatan sosial, PHBG Jemaat GPM Sejahtera turut membagikan paket sembako kepada para sopir dan kernet mobil pengangkut sampah yang setiap hari berperan menjaga kebersihan kota. Aksi ini disambut antusias oleh para penerima yang merasa mendapat perhatian dan penghargaan atas kerja keras mereka.
Kegiatan juga diramaikan dengan penarikan undian berhadiah yang menambah semarak suasana serta mempererat kebersamaan antara jemaat, pemerintah, dan masyarakat.(JM.ES).