JURNALMALUKU – Bentuk nyata kepedulian terhadap keselamatan dan kesejahteraan masyarakat, Wakil Kepala Kepolisian Resor Kepulauan Tanimbar, Kompol Emus Minanlarat, mengunjungi tiga (3) pemuda korban kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) yang tengah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Magreti Saumlaki, Sabtu pagi (7/6/2025).
Kunjungan yang berlangsung sejak pukul 08.30 WIT itu tidak hanya menjadi simbol empati, tetapi juga penegasan peran Polri sebagai pelayan masyarakat yang hadir dalam situasi sulit, membawa harapan dan motivasi.

Diketahui ada tiga korban yang mengalami kecelakaan pada Jumat malam (6/6/2025) sekitar pukul 22.00 WIT, tepatnya di kawasan pertigaan SMK Negeri 6 Saumlaki. Namun dalam kunjungan Wakapolres, satu korban telah di pulangkan. Mereka mengalami sejumlah luka akibat benturan dan langsung dilarikan ke RS Magreti untuk mendapatkan penanganan medis intensif.
Dalam kesempatan tersebut, Kompol Emus Minanlarat berbicara langsung dengan para korban dan keluarganya, menyampaikan dukungan moril serta harapan agar proses pemulihan berjalan lancar.
“Kami dari jajaran Polres Kepulauan Tanimbar turut prihatin atas musibah ini. Semoga para korban segera pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa. Peristiwa ini sekaligus menjadi pengingat bahwa keselamatan di jalan raya bukan hanya tanggung jawab individu, melainkan budaya yang harus kita bangun bersama,” ujar Kompol Emus kepada wartawan.
Dirinya juga mengimbau seluruh masyarakat, khususnya generasi muda sebagai pengguna jalan aktif, agar selalu mengedepankan keselamatan dalam berkendara. Kepatuhan terhadap aturan lalu lintas, penggunaan helm, serta kewaspadaan di malam hari menjadi poin penting yang terus disosialisasikan pihak kepolisian.
Kunjungan tersebut berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan, sebelum berakhir sekitar pukul 09.10 WIT. Kehadiran Wakapolres disambut baik oleh pihak keluarga korban maupun petugas rumah sakit.
Wakapolres juga mengatakan, penyelidikan awal Satlantas Polres Kepulauan Tanimbar memastikan kecelakaan tersebut sebagai kecelakaan murni, tanpa adanya unsur kesengajaan atau politisasi. Tidak ditemukan bukti bahwa peristiwa ini terkait dengan isu sensitif yang beredar di tengah masyarakat.
“Jangan sampai kejadian ini dipelintir atau dimainkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab dengan menghubung-hubungkan pada konflik yang sempat terjadi antara desa, seperti kasus Kandar-Lingat dan sebagainya,” tambahnya.
Polres Kepulauan Tanimbar menegaskan komitmennya untuk terus mengedukasi masyarakat dalam membangun kesadaran kolektif terkait keselamatan berlalu lintas. Upaya ini dilakukan melalui pendekatan persuasif, preventif, hingga penindakan hukum bagi pelanggar yang membahayakan keselamatan orang lain.
“Kami imbau seluruh masyarakat untuk tidak lengah. Berkendara adalah aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Satu kelalaian bisa berdampak besar. Mari jadikan keselamatan sebagai budaya bersama,” tutup Kompol Emus.(JM.ES).