JURNALMALUKU–Isu mengejutkan yang beredar di media sosial terkait dugaan seorang guru SMP Negeri 46 Ambon menyetrika dada siswanya hingga melepuh akhirnya dipastikan tidak benar. Klarifikasi ini disampaikan langsung oleh Ketua Komisi IV DPRD Maluku, Saodah Tethool, setelah pihaknya melakukan peninjauan dan investigasi di sekolah tersebut.
Saodah menegaskan bahwa setelah tim Komisi IV memeriksa lokasi kejadian dan meminta keterangan dari pihak sekolah, tidak ditemukan adanya tindakan kekerasan oleh guru seperti yang ramai diberitakan.
“Hasil penelusuran kami menunjukkan bahwa tidak ada guru yang menyetrika siswa. Kejadian itu sama sekali berbeda dari apa yang disebarkan di media sosial,” jelasnya kepada Awak Media saat di Wawancara di Gedung DPRD Maluku, Rabu (19/11/2025).
Dijelaskan pula bahwa peristiwa tersebut berawal dari ulah para siswa sendiri. Sejumlah siswa diketahui membuat tato di bagian dada, sehingga seorang guru menegur dan memberikan nasihat tentang bahaya dan ketidakwajaran tindakan tersebut dalam lingkungan sekolah.
“Guru hanya memberi contoh secara lisan. Namun salah satu siswa justru bertindak di luar dugaan dengan mengambil setrika panas dan menyetrika dada temannya sendiri hingga menyebabkan luka,” ungkap Saodah.
Ia menegaskan, informasi yang mengarah pada keterlibatan guru tersebut merupakan hoaks dan sangat berpotensi merugikan pihak sekolah maupun guru yang dituduh.
“Penyebaran berita yang tidak akurat seperti ini bisa berdampak serius dan menyeret persoalan ke ranah hukum karena berkaitan dengan pencemaran nama baik,” tegasnya.
Menurut Saodah, klarifikasi dari pihak siswa juga sudah diterima, sehingga seluruh fakta kini menjadi jelas dan tidak ada unsur kekerasan yang dilakukan oleh guru.
“Anak yang bersangkutan sudah memberikan klarifikasi. Jadi ini murni tindakan siswa sendiri,” tambahnya.
Ia berharap masyarakat dan media lebih cermat dalam menyebarkan informasi agar tidak memicu kesalahpahaman dan merugikan pihak yang tidak bersalah. (JM–AL).

