JURNALMALUKU-Target Netral hingga tahun 2060, mendatang PT.PLN Persero berkomitmen mendorong pembangunan pembangkit berbasis energi guna memenuhi kebutuhan listrik pada daerah-daerah yang belum teraliri listrik di Provinsi Maluku.
Tetapi atas komunikasi yang yang baik antara Komisi II DPRD Maluku dengan PT.PLN Persero Maluku dan Maluku Utara, maka pihak PLN telah merealisasikan dengan mendatangkan 14 unit mesin berkapasitas 100 Kilo Watt (KW) untuk Provinsi Maluku dan Maluku Utara pada tahun 2021 lalu.
Bahkan penambahan kapasitas unit-unit mesin penggerak akan terus ditingkatkan pada tahun 2022 sebanyak 83 unit mesin, masing-masing berkapasitas 100 KW.
“Pembicaraan serius terkait masalah kelistrikan di daerah ini, Komisi II telah membahasnya sebanyak lima kali pertemuan dengan PT. PLN Persero, makanya Provinsi Maluku mendapat dispensasi untuk memperoleh mesin-mesin penggerak di beberapa daerah seperti, Tayando, DullaHLaut Kei Kecil dan Maluku Barat Daya (MBD),” ungkap Ketua Komisi II DPRD Maluku Saoda Tethol, kepada wartawan di Baileo Rakyat-Karpan, Kamis (17/3/2022).
Dirinya menambahkan, pemenuhan kebutuhan listrik di Maluku bukan hanya perjuangan dari Komisi II DPRD Maluku semata melainkan ikut didorong oleh perwakilan masyarakat yang duduk di DPR RI saat ini yang bersenergitas dengan pemerintah daerah kita.
“Hal ini untuk menunjang sistem pendidikan di Provinsi Maluku. Sebab terobosan ini jika tidak dilakukan segera tentu akan mempengaruhi mutu pendidikan di Maluku,”katanya.
Ketika di singgung soal kebutuhan listrik di Pulau Kesui dirinya menegaskan bahwa pengadaan mesin baru berkapasitas 100 Kilo Wat (KW) akan dipenuhi pada tahun 2022 ini.
“Jadi, satu unit mesin ini nantinya ditempatkan pada PT PLN di Kesui. Kita sudah dengar bersama, bagaimana komunikasi langsung dengan General Menager (GM) PT.PLN Persero Maluku dan Maluku Utara, barusan saya punya permintaan kepada beliau supaya tahun 2022 ini, satu unit mesin berkapasitas 100 KW harus ditempatkan pada PT PLN di Kesui,”tuturnya.(JM.E).