JURNALMALUKU-Komisi III DPRD Maluku melakukan rapat bersama dengan Asosiasi Mobil Truk Indonesia Maluku, Balai Transportasi dan Direktorat Lantas Polda Maluku terkait Overload (Kelebihan Muatan) pada truk yang beroperasi.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Maluku Hatta Hehanusa mengatakan, dalam rapat bersama Asosiasi Mobil Truk Indonesia Maluku, mereka mengeluh soal overload (kelebihan muatan) ketinggian barangnya melebihi kapasiatas ukuran.
“Kita bayangkan, kalau sampai mobil truk melakukan mogok itu tentunya distribusi barang-barang kebutuhan ekonomi terhabat itu sangat pengaruh. Kita komisi III tidak mau itu terjadi,”kata Hehanusa kepada Wartawan di Baileo Rakyat-Karpan, Selasa (22/2/2022).
Hehanusa bilang, lewat niat baik dari teman-teman pada asosiasi mobil truk indonesia maluku mereka menyampaikan kepada Komisi III, mengambil langka untuk mempertemukan dengan pihak balai transportasi dan direktorat lalu lintas polda maluku untuk mencari jalan keluar dan solusi.
“Kita sudah temukan aturan tetap diperlakukan dan teman -teman di asiosiasi akan memperbaiki hal yang akan menjadi persyaratan dari pada aturan-aturan pemuatan barang,”ujar Hehanusa.
Hehanusa juga menambahkan, tentunya kita sudah membicarakan dengan balai transportasi dan direktorat lantas polda maluku untuk mencoba mendiskusikan persoalan tersebut, karena yang kita tau bersama tumpuhan masyarakat pada UMKM yang berada pada kabupaten-kabupaten dimaluku.
“Beberapa hal yang paling menojol itu ketinggian kita tau bahwa di ASDP itukan tidak boleh lebih dari 3,5 kalau 3,5 itu sudah cukup rawan lalu tentang beratan itu mutlak tidak bisa dihindari karena harus ditimbang pada jembatan timbang,”ungkapnya.
Hehanusa berharap, solusi yang sudah didapat aktivitas dapat beransur normal, karena kita masih berada pada kondisi covid 19 yang kita harus hindari itu jangan sampai mogok.
“Pasti bisa dampak pada ekonomi, pada UMKM terdampak mereka juga tidak mau menaikan harga barang dan asosiasi harus merubah cara muatan,”tutupnya.(JM.E)