JURNALMALUKU-Pj. Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, bersama forkopimda melakukan peninjauan ke lokasi kebakaran yang terjadi di Pertokoan Amboina, Jalan Pala, RT 002/RW 02 Kelurahan Hunipopu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Selasa (16/5/2023).
Kehadiran Pj. Wali Kota Ambon didampingi Dandim 1504 Ambon Letkol Arh. Tengku Soni Senatha, Wakapolresta pulau Ambon dan PP. Lease AKBP Heri Budianto, serta pimpinan OPD terkait di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon.
Wattimena mengatakan, Pemkot melalui OPD teknis, akan berupaya melakukan penanganan darurat pasca kejadian kepada para korban selama 14 hingga 28 hari ke depan, dan tak lupa juga mengucapkan belasungkawa dan rasa keprihatinan terhadap para korban.
“Para korban saat ini mengungsi di gedung milik PT. Pelni akan kita pindahkan ke pasar gotong royong lantai II dengan prosedur tetap penanganan darurat sesuai aturan yang berlaku,”kata Wattimena.
Wattimena juga menambahkan, pasar gotong royong yang akan menjadi tempat tinggal sementara bagi para korban lebih layak dari pada harus tinggal di tenda – tenda, mengingat kondisi kota Ambon masuk musim penghujan.
“Kita juga akan menyediakan dapur umum untuk menyediakan makanan setiap hari, dan membuka pos pelayanan kesehatan bagi para korban,”ujarnya.
Wattimena membeberkan, selain penanganan darurat, para korban juga akan dibantu dengan Dana Stimulan yang nilainya mencapai Rp 15 juta/rumah, namun persyaratannya rumah tersebut harus memiliki sertifikat.
“Nanti akan kita data, yang rumahnya memiliki sertifikat, dana stimulan akan diberikan, yang tidak memiliki maka tidak diberikan. Sedangkan untuk penanganan darurat semua pasti dapat, tidak melihat mana warga yang punya KTP kota Ambon dan tidak, karena semua adalah masyarakat kota Ambon,” terangnya.
Dirinya berharap, bantuan – bantuan yang diberikan oleh Pemkot akan meringankan beban yang dihadapi para korban. Untuk itu dirinya meminta semua pihak dapat bersatu, bersinergi, dan berkolaborasi, dalam penanganan.
“Dalam situasi seperti ini jangan kita menyalahkan, mencari kelemahan, yang penting kita bersatu bersinergi, untuk kolaborasi dalam melakukan penanganan tergadap korban,”tutupnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data sebanyak 110 rumah terbakar dan membuat 103 KK serta 219 jiwa harus kehilangan tempat tinggal. Selain itu, kebakaran tersebut juga menyebabkan 1 orang korban meninggal dunia.(JM.ES).