Wakil Gubernur Maluku Barnabas Nathaniel Orno yang hadir pada kesempatan itu menyatakan, GPM tetap menjadi mitra pemerintah, sahabat bagi seluruh agama lainnya dan juga sebagai rekan seperjalanan dalam menabur kebaikan bagi semua orang bahkan seluruh ciptaan tuhan.
“GPM tetap menjadi mitra pemerintah dan menjadi Gereja yang memperkuat ikatan kebersamaan lintas agama/etnis, serta terus menggarami ruang publik,” kata Wagub.
Menurut mantan Bupati Kabupaten MBD ini, meski saat ini sedang merayakan HUT, namun persoalan keumatan dan kemasyarakatan akan tetap dihadapi GPM dari waktu ke waktu. GPM bahkan terus melangkah dan menghadirkan damai bagi bangsa dan negara bahkan dunia. Namun, GPM tetap bekerja sama dengan seluruh kalangan dan komponen masyarakat, untuk menghadirkan kedamaian yang dimaksud.
“Sebagaimana inti panggilan agama, yakni menghadirkan rahmat bagi seluruh ciptaan. Seperti ungkapan, “Tidak ada laut yang tak bergelombang, tak selamanya langit berwarna biru”, maka tantangan dan problematika akan selalu ada,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu cara GPM bisa menghadirkan kedamaian kepada masyarakat adalah terlibat aktif dalam menunjang program vaksinasi. Tindakan ini, sebagai cara bijak GPM mengatasi penyebaran virus Covid-19, dan menjadikan Maluku sebagai daerah yang bebas dari pandemi.
“Semua ini hendak menegaskan, selain pembinaan kepada umat, GPM telah menjadi Gereja publik yang terus konsisten dalam merajut ikatan sosial, mengatasi berbagai persoalan kemanusiaan termasuk merajut tindakan kebangsaan,” lanjutnya.
Wagub yang mengatasnamakan pemerintah daerah, memberi apresiasi terhadap visi pimpinan Majelis Pekerja Harian Sinode GPM saat ini, untuk menyambut Jubelium GPM satu abad atau seratus tahun GPM pada 6 September 2035 nanti.
Ini berarti GPM, telah berpikir antisipatif menyambut momentum bersejarah yang diisi dengan strategi pelayanan yang berdampak luas bagi umat, masyarakat, daerah, bangsa dan negara.
“Visi menyongsong satu abad GPM merupakan visi yang menegaskan, GPM sebagai Gereja yang berpengharapan, peka membaca tanda zaman dan mengambil bagian dari karya keselamatan tuhan bagi GPM dan dunia,” tutur Wagub.
Ditempat yang sama, Ketua Sinode GPM Pendeta Elifas Tomix Maspaitella menerangkan, perayaan HUT GPM kali ini, merupakan momentum baru bagi pertumbuhan Pelayanan Gereja. Maka dari itu, diperlukan komitmen untuk menjadikan Kebaktian Jemaat secara bersama-sama se-GPM, sebagai bentuk syukur Gereja atas kasih setia Tuhan yang sudah menyelamatkan umat dan Gereja-Nya.
“Dalam melintasi berbagai situasi yang genting atau juga tanda-tanda krisis yang besar,” terang Maspaitella.
Sebab, kata Pendeta, rasa syukur yang ia ajak kepada seluruh jemaat tersebut disebabkan Tuhan masih tetap menunjukkan kebajikan dan kemurahan hatinya kepada kita. Ia juga mengajak para jemaat menimba inspirasi Teologi dari HUT kali ini, dengan jalan mengikuti teladan gembala yang baik.
“Inspirasi tersebut tentang menuntun/membimbing kawanan domba Tuhan, menyembuhkan luka domba Tuhan, menjaga dan melindungi domba Tuhan dan melayani sebagai gembala,” pungkasnya.
Untuk diketahui, selain dihadiri Wakil Gubernur, perayaan HUT GPM ke-86 dihadiri Plh Sekda Sadali Ie, Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury, Wakapolda Maluku Brigjen Pol. Jan Leonard de Fretes, Wakajati Maluku Didi Suhardi, para tokoh agama, pengurus GPM dan undangan lainnya.