JURNALMALULU-Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang baru berjalan empat hari di SMP Negeri Tepa, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), justru memunculkan persoalan serius.
Sedikitnya 40 siswa SMP Negeri 1 Tepa diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan dari program tersebut.

Informasi yang diterima Jurnalmaluku.com menyebutkan, selain 40 siswa SMP, satu siswa dari SMA Tepa juga dilaporkan mengalami gejala serupa. Namun, hingga saat ini belum ada laporan kasus dari sekolah lain di wilayah Tepa.

Camat dan Sekretaris Camat Tepa diketahui telah turun langsung ke Puskesmas untuk memantau kondisi para siswa.
Berdasarkan keterangan beberapa siswa, makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan adalah ikan tuna yang disajikan dalam menu MBG.
Satu hari sebelumnya, seorang siswa SD juga sempat mengeluhkan kondisi makanan yang dibagikan, seperti buah semangka yang sudah basi dan sayur kacang hijau yang tidak layak konsumsi. Beruntung, siswa tersebut tidak mengonsumsi makanan tersebut.
Menanggapi kejadian ini, Anggota DPRD Provinsi Maluku dari Dapil KKT-MBD, Yan Z. Noach (YN) mendesak agar pengelolaan program MBG segera dievaluasi secara menyeluruh.
“Pengelola harus benar-benar dicek ulang, begitu juga tenaga gizi yang terlibat. Saya baru komunikasi untuk mengecek informasi ini, dan memang benar para siswa mengalami gejala keracunan. Informasinya, sebagian siswa sudah pulang ke rumah,”ungkap YN kepada Media ini Via WhatsApp, Sabtu,(13/09/2025).
YN menegaskan, program MBG yang seharusnya meningkatkan kualitas gizi dan konsentrasi belajar siswa, tidak boleh justru menjadi ancaman bagi keselamatan mereka.
“Kalau dibiarkan, ini bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap program MBG. Harus ada pengawasan ketat setiap hari. Jangan sampai ada bahan basi atau tidak layak konsumsi yang lolos,”tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa keselamatan siswa harus menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan program ini.
“Ingat, anak-anak ini adalah generasi penerus. Jangan sampai mereka jadi korban hanya karena kelalaian pengelola,”tambahnya.
YN mendesak agar pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan, segera turun tangan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kualitas makanan dan proses pengolahannya.
“Kalau ada unsur kelalaian, harus ditindak tegas. Pemerintah jangan tutup mata, karena ini menyangkut nyawa anak-anak. Kejadian seperti ini jangan sampai terulang, karena bukan hanya menyangkut keselamatan siswa, tapi juga nama baik Pemkab MBD dan Pemprov Maluku,”pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Dinas Pendidikan maupun Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Barat Daya. (JM-AL).