JURNALMALUKU-Lomba Gerak Jalan Indah (LGJI) Kota Ambon tahun 2025 memberi kesan yang berbeda, di bawah kepemimpinan Ketua Panitia Rudalof Pattiasina, pelaksanaan tahun ini dirancang lebih ketat dan transparan, dengan tujuan utama mengembalikan esensi LGJI sebagai perwujudan kedamaian, kerukunan, dan semangat hidup “orang basudara” yang menjadi ciri khas Kota Ambon.
Rudolf Pattiasina selaku ketua panitia LGJI menjelaskan bahwa setiap barisan harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, termasuk jumlah anggota (30-40 orang) dan atribut yang digunakan tidak bertentangan dengan hukum atau mengandung simbol-simbol terlarang.

“Kami ingin LGJI menjadi cerminan nilai-nilai positif yang kita junjung tinggi di Ambon,” katanya saat diwawancarai di depan Gong Perdamaian Kota Ambon Sabtu,(13/09/2025).
Kata dia, Mekanisme penjurian juga mengalami perubahan,dimana Panitia melibatkan 11 juri inti yang terdiri perwakilan TNI, Polri, serta tokoh senior yang berpangalaman seperti Sekda dan kadis. Sementara, untuk menjamin objektivitas setiap barisan di kawal oleh relawan dari start hingga finish dengan rekaman video yang langsung masuk ke sistem.
Hasil rekaman tersebut kemudian dikombinasikan dengan catatan para juri. Selain itu,panitia LGJI juga bekerja sama dengan Korem 151 Binaya untuk menyediakan sistem totalisator yang transparan. Dengan langkah-langkah ini, Pattiasina berharap dapat membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap LGJI.
“Kami ingin LGJI kembali menjadi ajang yang menjunjung tinggi sportivitas, persaudaraan, dan cinta damai,” tutupnya. (JM-AL).