JURNALMALUKU – Gubernur Irjen Pol. (Purn) Drs. Murad Ismail, membuka keburukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku yang dimpin Saleh Thio.
” Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, kerap terjadi punggutan liar (Pungli) dengan meminta jatah 10 persen dari guru-guru yang datang untuk melakukan pengurusan,” ungkap Gubenur Maluku Murad Ismail saat sambutan pada pelantikan 91 pejabat esalon III dan IV lingkup pemprov Maluku yang berlangsug di Islamic Center Rabu (20/11/2019).
“Di pendidikan, jangan lagi potong-potong 10 persen, guru-guru SMA yang datang di dari Kabupaten-Kabuaten bisa seminggu lamanya disini (Ambon) cuma cari pemimpin, di potong duitnya sehingga guru-guru itu balik ke daerah dia bertugas pun setengah mati,” ungkapnya
” Bikin pelatihan-pelatihan dan sebagainya, kepala -kepala perwakilan pembantu di daerah-daerah kalau tidak dikasi 10 tidak mau diurus,” ungkapnya
Bahkan, diakuinya, laporan ini sudah lama didengarnya. Tapi selama ini dirinya masih menahan diri.
” Jika ia mendengar hal ini masih terjadi lagi maka langsung diambil tindakan tegas ” tegasnya
” Pejabat di Dinas Pendidikan untuk berhati-hati, agar tidak lagi melakukan hal-hal yang tidak membanggakan sehingga pelayanan pendidikan bisa berjalan dengan baik, ” pintanya
Dijelalaskanya juga bahwa Sumberdaya Manusia (SDM) Maluku itu terletak di anak-anak kita yang saat ini lagi duduk di bangku sekolah SD, SMP dan SMA, Itulah generasi penerus dan masa depan kita.(02JM)