JURNALMALUKU-Bupati Maluku Barat Daya Benyamin Th. Noach membuka aktivitas Pasar Rakyat Wonreli Yotowawa Daisuli sebagai sarana pendukung aktifitas perekonomian masyarakat Pulau Kisar Kecamatan Pulau-pulau Terselatan, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Kegiatan ini dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), Forkopimcam, tokoh Agama, tokoh Masyarakat, serta parah pengusaha.
Bupati MBD Benyamin Th. Noach menjelaskan, pembangunan infrastruktur terus dilakukan pemerintah hingga saat ini.
“Hari ini kita sama-sama ada di pasar rakyat ini menyaksikan serta membuka aktivitas Pasar Rakyat Wonreli Yotowawa Daisuli,”jelas Noach dalam sambutannya, Selasa (23/8/2022).
Dirinya menambahkan, pasar merupakan sarana pendukung aktifitas perekonomian masyarakat sehingga kehadiran pasar ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Oleh karena itu, tanggungjawab menjaga dan merawat pasar ini menjadi tanggung jawab bersama. Pemerintah, masyarakat dan pedagang dan pembeli harus bersama menjaga pasar ini.
“Pasar ini merupakan tempat masyarakat yang ada di Pulau Kisar melaksanakan aktivitas ekonomi, sehingga harus kita jaga dan rawat agar tetap dapat dipergunakan dengan baik di masa yang akan datang,”ujar Noach.
Noach berharap, pasar ini menjadi sumber peningkatan ekonomi bagi sebagian masyarakat di Pulau Kisar, yang secara langsung akan berpengaruh pada peningkatan ekonomi di kabupaten ini.
Dirinya juga mengatakan, pembangunan daerah ini akan terus dilakukan, bukan hanya di Pulau Kisar namun pulau dan kecamatan lainnya.
“Kita terus melakukan pembangunan infrastruktur, ada pembangunan infrastruktur di Pulau Wetar, Pulau Damer, Pulau Romang, Pulau Sermatang dan pulau serta kecamatan lainnya,”tuturnya.
Dikesempatan yang sama, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Melwaar J. Untajana mengatakan, aktivitas jual beli di pasar ini dimulai hari ini dan terdapat 245 penjual.
“Sesuai dengan hasil pendataan maka ada 245 orang yang mendaftarkan diri sebagai penjual barang jenis sayur-mayur dan buah serta kebutuhan bahan makanan pokok. Sementara itu, terdapat 35 penjual yang menjual kebutuhan sekunder lainnya seperti pakaian, sepatu, sendal, handphone serta penjahit,”terangnya.
Dirinya mengatakan, untuk kondisi daya tampung yang terbatas sehingga belum dapat mengakomodir semua penjual yang ingin berusaha di pasar tersebut. Oleh karena itu, akan dilakukan penataan ulang sehingga penjual lainnya dapat diakomodir kembali.
Untajana berharap, roda perekonomian masyarakat di Pulau Kisar dapat berkembang dengan kehadiran pasar rakyat tersebut.(JM)