JURNALMALUKU – Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) Cabang Provinsi Maluku menggelar pameran dan seminar bertajuk “Harmoni Budaya dan Alam dalam Desain Berkelanjutan” di Auditorium Universitas Pattimura (Unpatti), Selasa (15/4/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan, antara lain Gubernur Maluku yang diwakili Asisten II, Wakil Wali Kota Ambon Eli Toisutta, para rektor perguruan tinggi, kepala dinas terkait dari lingkup Pemprov dan Pemkot, akademisi, arsitek, desainer, praktisi hingga para pelaku usaha kreatif.
Dalam sambutannya, Ketua HDII Maluku, Hartono Akim menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara budaya dan alam sebagai fondasi dalam desain yang berkelanjutan.

Dirinya menyebutkan bahwa Maluku sebagai “Negeri Para Raja” memiliki kekayaan budaya yang harus terus dijaga dan diolah secara kreatif untuk menjawab tantangan masa depan.
“Tema yang diangkat hari ini bukan sekadar kata, tetapi sebuah komitmen kolektif untuk menjadikan budaya sebagai jantung pembangunan dan napas kekuatan,” ujar Hartono.
Kegiatan ini juga menghadirkan empat narasumber yang akan membawakan materi selama rangkaian acara berlangsung, yakni:
1. Ir. Gregorius Yari Antas
2. Rudi Dodo (HDII)
3. Reza Faldo Maspaitella, M.A.
4. Dr. Eng. Beta Paramita, S.T., M.T.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Ambon, Eli Toisutta, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas inisiatif HDII Maluku dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut.
“Pemerintah Kota Ambon sangat mendukung pengembangan usaha dan peluang investasi yang mampu menggairahkan perekonomian demi peningkatan kesejahteraan warga. Kami juga menyadari bahwa pembangunan tidak bisa hanya bertumpu pada pemerintah, tetapi menjadi tanggung jawab kolektif kita semua,” kata Toisutta.
Ia menambahkan bahwa tema kegiatan HDII sejalan dengan prioritas program Pemerintah Kota Ambon yang mendorong pelestarian budaya, kesenian, dan pengembangan potensi lokal.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memperkenalkan dan mempromosikan nilai-nilai budaya, kesenian, kearifan lokal serta seluruh potensi alam yang dimiliki Kota Ambon,” tutup Toisutta.(JM.AL).