JURNALMALUKU-Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Maluku menggelar Dialog Publik, yang di buka secara resmi oleh Penjabat Sekretaris kota Ambon Roby Sapulette, mewakili Walikota Ambon. Yang berlangsung di Aula Rektorat lantai ll Unpatti, Jumat (24/10/2025).
Dialog publik ini mengusung Tema,”pemindahan Balai Kota Ambon antara kebutuhan efisiensi dan masa depan pelayanan Publik”.
Dalam sambutan Walikota Ambon, yang di bacakan oleh Sekretaria Kota Ambon Roby Sapulette, mengungkapkan bahwa, Kegiatan dialog publik yang dilaksanakan hari ini merupakan ruang diskusi yang konstruktif untuk bertukar pikiran dan merumuskan solusi bersama atas berbagai isu pembangunan kota yang kita hadapi saat ini, khususnya terkait rencana pemindahan balai kota yang menyangkut dimensi tata kelola pemerintahan efektivitas pelayanan publik serta arah pembangunan kota Ambon yang berkelanjutan.

“Rencana pemindahan kantor Balai kota Ini, bukan sekedar memindahkan fisik bangunan atau lokasi kerja pemerintahan. rencana ini harus melewati tahapan keputusan yang berdasar pada kajian-kajian yang matang dan komprehensif dari berbagai aspek kelayakan mulai dari kebutuhan ruang kerja, penilaian teknis, desain, dan rancangan anggaran,”ungkap Sapulette.
Ia juga menjelaskan bahwa, Sebagaimana dalam beberapa kesempatan saya sampaikan terkait pemindahan balai kota ke gedung Terminal transit passo, ide atau Rencana perpindahan kantor Balai kota karena kondisi kantor saat ini sudah tidak representative, dan kapasitasnya terbatas. beberapa bagian bangunan sekarang mengalami kerusakan dan Terminal transfer merupakan aset kota yang harus dimanfaatkan agar tidak terbengkalai.
“Pemindahan Kantor balai kota adalah langkah strategis yang harus kita pertimbangkan secara seimbang antara kebutuhan, untuk mengatasi permasalahan yang ada efisiensi dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pelayanan publik yang harus tetap optimal walaupun saat ini kita dihadapi dengan tantangan keterbatasan fiskal yakni anggaran daerah yang terbatas,”jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa, Kita semua memahami bahwa, Dinamika pembangunan perkotaan menuntut adanya inovasi penyesuaian dan pembaharuan Kota Ambon sebagai ibukota provinsi, terus berkembang baik dari jumlah penduduk, aktivitas ekonomi, maupun kebutuhan pelayanan publik sehingga kondisi ini mengharuskan pemerintah untuk terus melakukan pembenahan terhadap infrastruktur pemerintahan yang efektif dan tepat guna.
Namun tentu kita menyadari bahwa, setiap perubahan akan menimbulkan beragam pandangan pro dan kontra. Karena itu dialog publik diselenggarakan hari ini sebagai komitmen kita bersama untuk menghadirkan proses pembangunan yang transparan partisipatif dan akuntabel. Ia meyakini bahwa kebijakan yang baik lahir dari kolaborasi, kajian akademik, serta masukan yang membangun dari seluruh elemen masyarakat dan pemangku kepentingan.
“Saya berharap rencana pemindahan balaikota kedepannya akan memberikan dampak positif seperti meningkatnya kualitas pelayanan publik dan infrastruktur serta pemberdayaan ekonomi lokal sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar dapat meningkat,”pinta Sapulette.
Dialog ini menjadi penting sebagai bentuk partisipasi publik dan komitmen kita bersama untuk menghadirkan kebijakan yang responsif terhadap permasalahan dan kebutuhan warga Kota Ambon perbedaan pandangan bukan untuk dipertentangkan tetapi menjadi kekuatan untuk melahirkan solusi terbaik bagi pembangunan masa depan Kota Ambon. (JM-AL).

