Oleh: Fredi Moses Ulemlem
JURNALMALUKU-Demokrasi yang sehat ditandai bukan hanya oleh partisipasi aktif dalam proses pemilu, tetapi juga oleh penerimaan hasil pemilu, termasuk mengakui kekalahan. Di Amerika Serikat dan Australia, misalnya, concession speech atau pidato pengakuan kekalahan telah menjadi tradisi politik yang kuat. Kandidat yang kalah secara terhormat mengakui kemenangan lawan, sebuah tindakan yang menunjukkan sportivitas dan kedewasaan politik. Namun, apakah tradisi ini dapat diadopsi di Maluku Barat Daya? Apakah budaya mengakui kekalahan sudah tertanam kuat di masyarakat setempat?
Pertanyaan ini penting mengingat dinamika politik di Maluku Barat Daya yang seringkali diwarnai oleh keengganan mengakui kekalahan. Sikap ini seringkali memicu berbagai tindakan yang kontraproduktif, seperti provokasi, penyebaran hoaks, ujaran kebencian, fitnah, dan bahkan kekerasan. Semua ini dilakukan semata-mata untuk mencapai tujuan politik, tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat yang menjadi korban.
Concession speech, dalam konteks politik, merupakan tindakan kandidat yang kalah untuk secara terbuka mengakui kemenangan lawan setelah hasil pemilu secara keseluruhan sudah jelas. Pidato ini bukan sekadar pengakuan kekalahan, tetapi juga sebuah pernyataan komitmen terhadap demokrasi dan stabilitas. Kandidat yang kalah menunjukkan kedewasaan politik dengan menerima hasil pemilu dan menyerukan pendukungnya untuk menerima keputusan tersebut.
Di Maluku, beberapa contoh positif telah muncul. Pada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Ambon, misalnya, pasangan Agus Ririmasse dan Novan menyampaikan ucapan selamat kepada pasangan Bodewin Wattimena dan Ely Toisuta yang memenangkan pertarungan. Hal ini menunjukkan jiwa kesatria dan negarawan yang patut ditiru.
Contoh lain terlihat pada Pilkada Seram Bagian Barat (SBB). Pasangan Samson R Atapary dan Abdul Rasyid Lisaholit (berSAMA) dengan lapang dada mengucapkan selamat kepada pasangan Asri Arman dan Selfinus Kainama (AMANUSA) yang unggul berdasarkan rekapitulasi suara sementara. Sikap ini menunjukkan komitmen terhadap demokrasi dan stabilitas daerah.
Pada Pilgub Maluku, meskipun hanya berdasarkan hasil hitung cepat (quick count), pasangan J.A.R. bersama pimpinan partai pengusung juga mengucapkan selamat kepada pasangan Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath (HL-AV). Ini menunjukkan bahwa mengakui kekalahan bukan hanya tentang menerima hasil akhir, tetapi juga tentang menghormati proses demokrasi.
Contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa budaya mengakui kekalahan dapat diwujudkan. Hal ini membutuhkan kesadaran dan komitmen dari para aktor politik, partai politik, dan masyarakat sipil. Pendidikan politik yang efektif sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi, sportivitas, dan penerimaan terhadap hasil pemilu.
Menang dan kalah adalah hal yang biasa dalam sebuah kontestasi politik. Yang terpenting adalah prosesnya berjalan demokratis dan hasilnya dihormati. Pemilu hanyalah alat untuk mencapai tujuan yang lebih besar, yaitu membangun daerah dan masyarakat yang lebih baik. Sikap emosional dan tindakan anarkis hanya akan merugikan semua pihak.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menumbuhkan budaya mengakui kekalahan di Maluku Barat Daya. Hal ini akan menciptakan iklim politik yang lebih sehat, demokratis, dan kondusif bagi pembangunan daerah. Semoga contoh-contoh positif dari daerah lain dapat menjadi inspirasi bagi para kandidat dan masyarakat di Maluku Barat Daya.
Dengan demikian, budaya mengakui kekalahan bukan hanya soal sportivitas semata, tetapi juga merupakan kunci bagi stabilitas dan kemajuan daerah. Mari kita bangun peradaban politik baru di Maluku Barat Daya yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan sportivitas. Ini adalah warisan berharga bagi generasi mendatang.
Semoga pilkada serentak 2024 di Maluku Barat Daya dapat menjadi momentum untuk menanamkan budaya mengakui kekalahan dan menciptakan iklim politik yang lebih sehat. Mari kita jadikan Maluku Barat Daya sebagai contoh bagi daerah lain dalam hal penerimaan hasil pemilu dan komitmen terhadap demokrasi.