JURNALMALUKU—Koordinator Wilayah (Korwil) Kepulauan Aru Badan Gizi Nasiona (BGN), Jordan Samloy menegaskan komitmennya untuk memperluas jangkauan Makan Bergizi Gratis Program unggulan Bapa Presiden Prabowo Subianto dengan target membangun 100 SPPG di seluruh wilayah Kepulauan Aru. Target besar ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, terutama dalam memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan ekonomi masyarakat dan mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Kepulauan Aru.
Dalam keteranganya saat di wawancara Media ini di Ambon, Selasa (18/11/2025), Samloy mengatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis yang dilayani oleh SPPG merupakan salah satu langkah strategis untuk menghadirkan ruang kebersamaan dan pemberdayaan bagi seluruh lapisan masyarakat di Kepulauan Aru. Dapur ini nantinya tidak hanya menjadi tempat aktivitas konsumsi, tetapi juga pusat ekonomi dan ketahanan pangan bagi kaum ibu, remaja, serta masyarakat umum tentang pengelolaan pangan, gizi keluarga, hingga kreativitas dalam usaha.
“Kami menargetkan pembangunan 100 dapur SPPG di seluruh wilayah Kabupaten Kepulauan Aru sebagai bentuk komitmen nyata untuk membantu masyarakat Aru. Diantaranya, 8 SPPG aglomerasi dan 92 SPPG Terpencil. Ini bukan sekadar program, tetapi gerakan untuk memperkuat ekonomi keluarga dan membangun kembali ekonomi masyarakat. Ini berarti, masyarakat harus sudah siap menanam buah dan sayur untuk didistribusikan ke SPPG terdekat” ujar Jordan Samloy.

Ia menjelaskan, keberadaan Dapur MBG di setiap kecamatan diharapkan dapat menjadi titik awal bagi pertumbuhan ekonomi berbasis komunitas. Melalui pelatihan, pendampingan, dan kerja kolektif, dapur-dapur ini akan memberikan ruang bagi ibu-ibu dan pemuda untuk berkontribusi sesuai keterampilan, memproduksi olahan pangan lokal, sekaligus memperkuat hubungan sosial antarwarga.
Lebih jauh, Samloy menyampaikan bahwa dukungan dari berbagai pihak menjadi kunci tercapainya target tersebut. Baik Satgas Kabupaten, Organisasi Kepemudaan, Investor, dan semua pihak yg ada di kabupaten Kepulauan Aru. Ia juga berharap pemerintah daerah, tokoh masyarakat, hingga komunitas-komunitas lokal dapat bergandengan tangan bersama Badan Gizi Nasional untuk menghadirkan perubahan positif di Kepulauan Aru.
“Kami optimis, dengan kerja sama yang baik, 100 dapur ini dapat terwujud dan menjadi simbol kebangkitan ekonomi masyarakat Aru. Semoga program ini membawa harapan baru, menciptakan kemandirian keluarga, serta memperkuat nilai-nilai yang sudah tertanam sebagai identitas orang Aru,” tambahnya.
Program ini menjadi langkah awal untuk terus mendorong pembangunan sosial yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan target besar dan semangat positif yang dibawa, dan berharap langkah ini mampu menghadirkan dampak nyata bagi generasi sekarang maupun mendatang. (JM–AL).

